Rabu, 06 Agustus 2025

Cara berkebun tanaman klengkeng

Hal yang diperhatikan pada awal memulai budidaya kelengkeng, tentu harus memperhatikan syarat tumbuh tanaman kelengkeng. Tujuannya untuk memaksimalkan pertumbuhan secara optimal , berikut ini syarat tumbuh tanaman kelengkeng:

1. Jenis Media Tanah

Pada dasarnya tanah yang dibutuhkan tanaman kelengkeng memiliki intensitas lapisan tanah tebal serta dapat mengikat air dengan baik.

Selain itu tanaman kelengkeng juga membutuhkan tanah yang gembur, jenis tanah yang sesuai seperti tanah andosol, vertisol, latosol atau tanah laterit.

2. pH

Syarat tumbuh tanaman kelengkeng berikutnya, pH lingkungan sekitar yang sesuai untuk tanaman kelengkeng sekitar 5,5 – 6,5.

Dengan begitu tanaman kelengkeng dapat optimal dan maksimal pertumbuhannya.

3. Iklim dan Suhu

Untuk menanam tanaman kelengkeng, iklim dan suhu sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman kelengkeng.

Intensitas curah hujan berkisar antara 2500-3000 mm per tahun dengan penyebaran yang merata selama satu tahun.

Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kelengkeng yaitu 20 sampai 33oC sedangkan kelembaban udara yang relatif dibutuhkan 65-90% dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman kelengkeng.

Cara Budidaya Kelengkeng Agar Cepat Berbuah

Bila dulur tertarik untuk membudidayakan kelengkeng, maka ada cara budidaya yang harus dulur lakukan agar hasilnya memuaskan.

Agar kelengkeng menghasilkan buah yang berkualitas dan dalam jumlah banyak, berikut adalah tips yang bisa dulur lakukan :

1. Memilih Bibit Kelengkeng Berkualitas

Tentu hal pertama yang harus dulur lakukan untuk mendapatkan hasil yang baik adalah memilih bibit tanaman kelengkeng yang berkualitas. Jadi jangan sampai kita sudah melakukan perawatan yang baik namun kualitas bibitnya justru buruk.

Ada beberapa cara yang bisa dulur lakukan untuk mendapatkan bibit tanaman kelengkeng yang berkualitas, yaitu :

a. Biji

Bila dulur ingin mendapatkan bibit tanaman kelengkeng yang berasal dari biji maka pilihlah biji dari buah kelengkeng yang telah tua. Teknik mendapatkan bibit dari biji merupakan teknik yang paling mudah dilakukan, namun bibit ini umumnya pertumbuhannya cenderung lambat.

b. Cangkok dan Stek

Teknik mendapatkan bibit dengan cara cangkok maupun stek umumnya lebih banyak diminati pembudidaya dibandingkan yang berasal dari biji. Pilihlah indukan tanaman yang produktif dengan buah yang berkualitas bila dulur ingin mendapatkan bibit secara cangkok maupun stek. Pilih batang indukan tanaman yang berukuran 15 – 20 cm bila ingin menggunakan teknik ini.

2. Cara Pembibitan Tanaman Kelengkeng

Untuk pembibitan tanaman kelengkeng terdapat 2 jenis, antara lain dengan menggunakkan biji dan cangkok.

Berikut adalah pembibitan tanaman kelengkeng dengan 2 jenis tersebut,

a. Pembibitan dengan biji

Hal yang harus diperhatikan dalam pembibitan dengan biji adalah memilih biji kelengkeng yang unggul salah satunya memiliki fisik yang bagus dan sehat.

Berkebun klengkeng

Lengkeng menghendaki tanah yang gembur, dengan lapisan tanah yang tebal dan dapat mengikat air dengan baik. Jenis tanah yang dapat yang sesuai untuk pertumbuhan lengkeng antara lain jenis andosol, vertisol, latosol, atau tanah laterit. Tanaman lengkeng menghendaki pH sekitar 5,5-6,5. Curah hujan yang dikehendaki 2500-3000 mm per tahun dengan penyebaran merata sepanjang tahun. Selain itu tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh. Suhu optimum untuk pertumbuhan lengkeng berkisar 20-330C dengan kelembaban udara relatif 65-90%.

VARIETAS LENGKENG

Di dataran tinggi varietas lengkeng yang banyak dikembangkan adalah Kopyor dan Batu sedangkan di dataran rendah yang dikembangkan adalah Pingpong, Diamond River dan Itoh. Kelebihan varietas ini adalah daya adaptasi yang luas dan umurnya yang genjah, dari cangkokan atau sambung pucuk dapat berbuah pada umur 8-12 bulan sedangkan dari biji dapat berbuah pada umur 2-3 tahun.

BUDIDAYA LENGKENG

  • Penanaman

Penanaman lengkeng dilakukan menjelang musim hujan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60x60x60 atau 100x100x60 cm, tergantung besar kecilnya bibit yang akan ditanam. Jarak tanam minimal 6 x 6 m.

  • Pemupukan

Pupuk diberikan sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 120:40:8:2:1 (tanah : pupuk kandang/kompos : kapur : SP-36 : urea). Pemberian pupuk selanjutnya pada saat lengkeng berumur setahun di areal pertanaman. Perbandingan jumlah pupuk yang diberikan 20 kg pupuk kandang, 3 kg kapur, 5 kg TSP, 2 kg urea. Pada tahun kedua; jumlah pupuk yang diberikan 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 4 kg urea per hektar; tahun ketiga 50 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 8 kg TSP dan 2 kg urea; dan untuk tahun keempat adalah 100 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 10 kg urea. Pemberian pupuk setelah tahun tersebut sesuai kebutuhan tanaman (rekomendasi sementara).

  • Penyiraman

Saat baru ditanam, tanaman lengkeng memerlukan penyiraman yang teratur 2 kali sehari. Selanjutnya penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi tanaman dan lingkungan pertanaman.

  • Pemangkasan

Pangkas Bentuk

Pelaksanaan pemangkasan bentuk dimulai saat tanaman masih muda dan batang pokoknya baru mencapai tinggi 160-225 cm. Pemangkasan dilakukan pada batang pokok dengan ketinggian 150-175 cm dari permukaan tanah dan dilakukan pada awal musim hujan.

Pada awal musim hujan berikutnya, ranting yang terpilih tadi dipangkas lagi sampai tersisa 30-40 cm atau kira-kira 2/3 panjang ranting. Pelaksanaan pemangkasan ini dilakukan sampai tiga kali. Pada saat pemangkasan yang ketiga, disisakan dua ranting untuk tumbuh.

Pangkas Pemeliharaan

Pemangkasan tanaman yang belum berbuah harus dilakukan pada awal musim hujan. Dua minggu sebelum pemangkasan, dilakukan pemupukan agar pertumbuhan tanaman baik. Bagian yang dipangkas adalah cabang-cabang air yang tumbuh liar, rusak atau sakit, tumbuh bersinggungan dengan cabang lain, tumbuh membalik ke arah dalam, dan tumbuh ke arah bawah.

Pangkas Peremajaan

Pangkas peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua dimana cabang atau rantingnya tidak subur, tidak segar, dan produksinya sudah sangat menurun. Pemangkasan peremajaan ini dilakukan pada awal musim hujan dan dua minggu sebelumnya dilakukan pemupukan. Pemangkasan ini dilakukan sampai pada ujung cabang sekunder. Pemangkasan pere-majaan hanya bisa dilakukan sekali saja karena jika lebih dari sekali, dapat menurunkan hasil.

Hama dan Penyakit

Hama penting pada lengkeng adalah stink bug (Tessaratoma javanica) yang dapat merusak bunga pada masa pembungaan. Kumbang dewasa berada di panikel bunga, buah muda, dan terakhir berkembang pada batang atas lengkeng. Pengendaliannya dengan cara membuang telurnya dan dengan penggunaan insektisida berba-han aktif azodrine dengan melarutkan 10-20g/20 liter air. Predator alami stink bug adalah Anastatua sp., Micropanurus sp. dan Eupelmid sp.

Hama lain yang ditemukan pada lengkeng antara lain tungau Erinosa, scales, lalat buah, aphids, penggerek batang, ulat pemakan daun, ulat pemakan bunga, mealy bug, fruit spotting bug, elephant beetles dan fruit piercing moth dan tikus.

Hama penting yang menyerang pada musim pembuahan adalah kelelawar. Untuk menghindari serangan kelelawar dilakukan pemberongsongan buah dengan anyaman dari bambu. Cara lain dengan membuat jaring pengaman di sekitar kebun/di atas tanaman, tetapi metode tersebut sangat mahal.

Penyakit yang ditemukan pada lengkeng adalah jamur upas, akar putih, akar hitam, bercak daun dan busuk akar.

Pengendalian tanaman yang terkena jamur dilakukan dengan memangkas ranting yang sakit serta menyemprot dengan fungisida, sedangkan untuk penyakit akar pengen-dalian dilakukan dengan mencabut tanaman yang sakit dan kemudian membakarnya. Selain itu pencegahan penyakit juga diperlukan dengan cara menjaga sanitasi kebun.