Rabu, 30 Desember 2015

Anggur Pohon/Anggur Brazil

I. Tanaman Buah: JABOTICABA

Jaboticaba adalah tanaman unik yang sampai hari ini nilai jual pohon dan buahnya masih tergolong tinggi. Padahal pohon jaboticaba atau disebut juga dengan nama anggur Brasil ini sudah lama ada di Indonesia dan sudah banyak yang membudidayakannya. Namun karena hampir semuanya dibudidayakan melaui biji dan pertumbuhan pohonnya yang lambat membuat harga bibit pohon jaboticaba masih relatif tinggi. Bahkan kami memprediksi, tahun-tahun ke depan ketika tanaman sudah banyak terserap kolektor, untuk tanaman yang siap dibuahkan atau pernah berbuah di petani akan sulit. Tentu saja hal ini akan memicu kenaikan harga tanaman jaboticaba yang mulai berbuah atau belajar berbuah berukuran 150cm.
Untuk bibit jaboticaba ukuran kecil dengan umur tanaman satu sampai tiga tahun, mungkin malah semakin banyak dijumpai, tapi tanaman yang berumur lima tahun ke atas yang telah berbuah akan sulit dijumpai karena telah terserap pasar, dibeli para kolektor sebelumnya. Memang tanaman yang berukuran 2 meter sampai 4 meter masih juga ditemui diantara para petani, tapi harganya yang puluhan juta membuat para kolektor pemula keberatan mengeluarkan uangnya. Mungkin tanaman ukuran 150cm yang telah berbuah harganya akan naik pada 2 atau 3 tahun mendatang.
Lambatnya pertumbuhan bibit pohon jaboticaba tentu yang menjadi penyebab utamanya, apalagi tumbuhan ini masih ditanam dari biji. Beberapa pekebun memang sudah mulai membudidayakannya melalui stek dan cangkok, tapi jumlahnya masih sedikit sekali bila dibandingkan dengan tanaman dari biji. Belum lagi tingkat keberhasilannya yang masih minim. Tanaman dari biji umur setahun sudah mencapai 20 cm lebih, tapi bila distek, lima bulanpun belum tentu berakar. Bahkan ketika dicangkok, delapan bulan baru bisa mengeluarkan akar, sama halnya dengan mencangkok pohon sawo, setidaknya demikianlah yang telah dilakukan beberapa pekebun.
Kalau boleh dibilang sebenarnya pohon anggur Brasil ini bisa berbuah setelah 3 atau 4 tahun di negara asalnya. Atau percaya atau tidak, kami pernah menjumpai pohon berukuran 100 cm dengan batang sebesar ibu jari berumur 2 tahunan lebih sudah berbuah. Padahal menurut anggapan banyak orang, katanya, pohon ini baru bisa berbuah setelah tinggi tanaman 150cm dengan banyak batang dan batang poko sebesar lengan orang dewasa. Bisa dibayangkan bahwa tanaman seperti itu umurnya sudah mencapai di atas lima tahunan. Akhirnya banyak orang malas memelihara tanaman kecil karena menunggunya lama bahkan sampai belasan tahun katanya.
Tapi sadar atau tidak, sebenarnya menanam pohon Jaboticaba adalah berinvestasi. Ukuran tanaman 100cm, bila dirawat dengan baik setahun harganya akan menjadi 2 atau tiga kali lipat, apalagi sampai bisa membuahkannya setelah 2 tahun kemudian, harganya akan melonjak tinggi. Padahal jaboticaba adalah tanaman yang paling mudah dirawat. Bisa ditanam dalam polibag, pot, drum atau pun tanah sekalipun. bahkan tanpa perawatan yang intensif pohon ini tidak akan mati.
Belum lagi harga buahnya yang mahal antara 100.000 sampai 150.000 per kilonya.
Tanaman ini tetap menjadi tanaman yang memiliki prospek yang cerah di masa depan.
Dengan rasa buahnya yang unik, kita bisa menikamati 7 rasa pada buahnya setelah matang pada hari yang berbeda selama 9 hari. Kaya antioksidan sehingga termasuk buah yang dikategorikan sebagai anti cancer. Belum lagi manfaat kulit buahnya yang bisa dijadikan sebagai anti asma dan batuk berdarah. Bahkan buahnya yang seperti anggur tak kalah nikmatnya bila dijadikan wine. Sehingga Jaboticaba termasuk kedalam buah-buahan yang kaya manfaat dan menyehatkan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Sayang, buahnya belum banyak di pasaran karena belum ada yang mengebunkan dengan serius pada kapasitas besar. Padahal tanaman ini berbuah sepanjang tahun, setidaknya bisa 3 sampai 4 kali panen dalam setahun. Bahkan kami sempat menemuka pohon Jaboticaba yang tidak berhenti berbuah, artinya sebelum buahnya matang semua, bunganya sudah muncul lagi dan seterusnya. Jadi bagaimanapun juga tanaman ini tetap berpotensi besar untuk dikebunkan. Bisa jadi anggur Brasil ini akan mengalahkan populeritas anggur merah atau anggur hijau. Bahkan bila ditilik dari kandungan buahnya,jaboticaba berpotensi sebagai tanaman buah herbal juga.
Dengan potensi yang sedemikian besar agaknya kita perlu melirik tanaman ini sehingga tidak akan pernah lagi dijadikan tanaman hias, tanaman langka ataupun tanaman
koleksi belaka. Bukan hanya memperbanyak tanamannya yang memiliki nilai ekonomis tinggi, membuahkan pohon anggur Brasil ini juga memiliki prospek yang cerah bila dibandingkan dengan tanaman musiman seperti durian, mangga ataupun rambutan. Bibit Jaboticabamasih terus terserap pasar berapapun banyaknya, ke depannya buahnya akan dapat kita nikmati sebagai wine, buah herbal atau sebagai buah segar yang dijual di swalayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar